Jumat, 26 November 2010

Semudah itu.. Hati!

Lalu seketika, berubahlah cinta jadi benci... Sayang jadi murka.. Pengertian jadi amarah, hanya karena kesalahan yang tak jelas keberadaannya... Apalagi pelakunya...
Hati yang keruh dan sempit danaunya, sekali lagi memberikan bukti nyata. Sakit yang sesungguhnya, bukan sakit raga yang diderita, namun hati yang parah kronis keadaannya. Sehingga tiada membuat orang lain bahagia dalam senyuman, malah mengajak untuk juga sesak.
Lagi... Lagi dan lagi.. Hanya kesabaran dan janji Allah yang membuatku masih tegak berdiri. Sebab andai tidak, sejak kemarin aku telah membungkuk mengundurkan diri... Berterima kasih atas segala kebaikan, juga ilmu-ilmu yang tiada mampu terhitung.
Memungut remah-remah hikmah yang berserakan, menampungnya, lalu kemudian untuk ditatap lekat-lekat, direnungi, dipelajari dan diudarakan di kehidupan agar terhirup setiap saat untuk mengingatkan bahwa engkau tak perlu lagi mengulang kesalahan yang sama.
Begitulah... Maka ya Allah selalu kumohonkan pada-Mu tuk menguatkanku dalam cinta-Mu. Duhai Engkau yang Maha membolak-balikkan hati..
Semuanya kuserahkan kembali pada-Mu..

Allah.. Adakah aku?

Allah, komohonkan ampunmu..
Adakah aku telah menyapa-Mu mesra?
Di telungkup tanganku, pinta demi pinta berdesakan di pintu bibir..
Terdorong-dorong sesak di alam pikir..
Mengungkapkan yang kuinginkan..
Padahal Engkau jauh lebih tahu apa yang diingini jiwa raga ini..

Senin, 22 November 2010

Pribadi Baru.. (Aku!)

Selalu berusaha memungut remah-remah hikmah yang berserakan dari setiap peristiwa yang terjadi, hingga bertambah tabungan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan.
Kutak ingin pasti: Keburukan, noda dan dosa diri menghalangi pandangan saat kumerajut benang ukhuwah, lalu akibatnya sulaman itu tak sempurna. Sungguh lebih sering kesalahan dan kotornya hati inilah yang menghalangi kedekatan ukhuwah.
Terlebih, rasa cinta dan iarapku kepada-Mu duhai Tuhanku.. Meletakkan-Mu diatas singgasana tertinggi di kerajaan cintaku adalah keinginan yang terus menggeliat dalam jiwaku. Kegelisahan batin ini hendak segera kuhempaskan.
Nabi-Mu Muhammad, adalah sosok yang hendak kuteladani sepanjang hidupku. Sebab keyakinanku pada apa yang Engkau pujikan atas pribadinya yang agung. Kumohonkan syafaatnya atas rindu yang pernah ia wujudkan melalui butiran mutiara ujung matanya kepada saudara.. Ummatnya yng belum pernah bertatap muka..
Untuk semua insan yang berarti dalam hidupku, ayah ibu, pengorbananmu tiada terkira. Saudara-saudaraku, sahabat, teman, guru-guruku.. Ada janji yang kuikrarkan, kesuksesan yang akan kuraih, unt uk kalian semua.. Amin