Rabu, 29 April 2009

Andy Colly Poji as Syifa


Setelah melewati perjuangan panjang ibunda, dengan mempertaruhkan nyawa dan mengerahkan seluruh tenaga, akhirnya…di tengah-tengah keluarga yang masih sangat kental dengan kebugisannya, tepat 12 menit sebelum pukul 12.00 WITA, tanggal 22 Mei 1989, terlahirlah ke dunia seorang bayi perempuan yang kemudian diberi nama oleh kakek buyutnya
__________________“Andi Colly Poji”_________________
Nama yang kemudian sering membuatnya menangis karena selalu menjadi bahan olokan teman-temannya semasa kecil. Pun juga sering membuatnya tidak percaya diri. Namun kemudian dengan nama itu pula, terkadang membuat ia bangga karena nama itu, ternyata nama seorang pahlawan wanita yang juga seorang penyair, sastrawati pertama di Sulawesi Selatan yang menghafal syair-syair dalam Sureq La Galigo. Tapi, kebanggaannya itu jauh lebih sedikit dibanding kesedihannya.

Selama ini, ia sering merasa tidak senang di panggil “Andi Colly,” oleh karena itu teman-temannya semasa SD, SMP, dan SMA memanggilnya “ANCOL,” akronim dari namanya. Hingga kemudian tamat di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Yasrib Watan Soppeng dan kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar, namanya dihijrahkan oleh ustadzah menjadi “Syifa,” yang berarti obat, semoga kelak mampu mengobati luka, menghilangkan duka, dan menepiskan lara. Amin.

Anak pertama dari 3 bersaudara ini dulunya aktif di bidang Humas OSIS Pondok Pesantren Yasrib. Ia punya keinginan besar untuk bisa mewujudkan keinginan orang tuanya, Andi Muhammad Yani dan Andi Asmawati yang selalu berharap anaknya akan menjadi manusia yang banyak manfaat bagi orang lain. Dan akhirnya, itulah yang terus mendorongnya untuk terus berusaha lebih baik dari hari kemarin.

Hobinya, membaca buku, dan paling suka membaca buku yang menceritakan dunia fantasi dan mengembangkan imajinasi. Olehnya, ia ingin menjadi dosen hukum dan penulis. Karena baginya, berbagi ilmu adalah perbuatan yang paling mulia dan tentu saja bisa memberikan peran sebaik-baiknya, kontribusi sebanyak-banyaknya, serta menjadikannya ladang untuk beramal yang sebesar-besarnya.
Semoga tercapai. Amin.

3 komentar:

  1. wah....perjalanan yang cukup panjang,smoga cpat jd dosen,salut aku punya teman kayak ancol...smangad y??

    BalasHapus
  2. amien..kayaknya bakat menulisnya sudah mengakar dijiwa.. btw mnt ikan ta satu de'...:)

    BalasHapus