Lalu seketika, berubahlah cinta jadi benci... Sayang jadi murka.. Pengertian jadi amarah, hanya karena kesalahan yang tak jelas keberadaannya... Apalagi pelakunya...
Hati yang keruh dan sempit danaunya, sekali lagi memberikan bukti nyata. Sakit yang sesungguhnya, bukan sakit raga yang diderita, namun hati yang parah kronis keadaannya. Sehingga tiada membuat orang lain bahagia dalam senyuman, malah mengajak untuk juga sesak.
Lagi... Lagi dan lagi.. Hanya kesabaran dan janji Allah yang membuatku masih tegak berdiri. Sebab andai tidak, sejak kemarin aku telah membungkuk mengundurkan diri... Berterima kasih atas segala kebaikan, juga ilmu-ilmu yang tiada mampu terhitung.
Memungut remah-remah hikmah yang berserakan, menampungnya, lalu kemudian untuk ditatap lekat-lekat, direnungi, dipelajari dan diudarakan di kehidupan agar terhirup setiap saat untuk mengingatkan bahwa engkau tak perlu lagi mengulang kesalahan yang sama.
Begitulah... Maka ya Allah selalu kumohonkan pada-Mu tuk menguatkanku dalam cinta-Mu. Duhai Engkau yang Maha membolak-balikkan hati..
Semuanya kuserahkan kembali pada-Mu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar