ijinkan kulafazkan kekata dari hati yang sudah tak tahan dilukai.
dua tahun sudah ukhuwah layak debu yang tak pernah tenang duduk letaknya, hinggap hanya sekejap lalu kemudian terhempaskan lagi oleh angin.
kebahagiaan bukan milikku yang bisa kubagikan pada siapapun, engkau boleh memilih mereka untuk temukan hakikat bahagia, dan bukan hanya padaku.
sebab ku bukan malaikat itu sebuah kepastian. kesalahan bak keringat yang selalu mengucur, yang seka tak mampu menahan alirannya.
ketika kesalahan tertampak, ia tutupi matamu dan buatmu berpaling, lalu kau katakan aku berubah. tidakkah kesalahan ini mengajarkanmu bahwa ku tak sempurna?
ayolah, aku letih begini!. engkau yang tak ada hembusan angin pun tiada badai hujan, datang dengan wajah tatap belakang.. perlihatkan sedikit senyum pun tidak!
saat kutanyai, jawabmu hanya tak tahu... apa salahku? apa yang harus kulakukan? jawabannya kembali "tak tahu", lalu bagaimana aku harus berbuat?
jarak engkau bentangkan antara kita, padahal ku berusaha mendekat. tiadakah engkau mengerti?
lalu esok-esok engkau datang memasang topeng "ramah" yang buatku makin tak mengerti...
mempermainkan perasaan...
selalu kau tangisi persaudaraan, selalu engkau teteskan air mata tentang ukhuwah, sementara engkau cabik-cabik ia dihadapanku!
bahagia bukan milikku, tapi milik-Nya.. bila kau minta, mintalah pada-Nya!
debu ukhuwah akan semakin enak dipermainkan angin...
(padahal inginku bukan begitu!)
kapan ingin kau akhiri semua ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar