Rabu, 12 Januari 2011

luka ukhuwah lagi...

kutahu kecewa baluti hatinya, seperti bagaimana aku merasa...
lalu, kenapa ia lakukan itu? menambah parah luka ukhuwah yang belum sembuh
perubahan selalu menjadi alasan ia mengungkit "diam"
dan lagi, kau lakukan hal yang sama, disaat aku lelah merongrong tanya yang kau jawab dengan ketidak tahuan.
bila itu pilihanmu, aku tiada kan memaksa. aku telah letih meladeni "bisu"mu..
bertahun sudah episode ini berulang dalam kebersamaan kita.
maafkan bila "tega" tindakanku padamu, aku tetap memilih janji untuk terjadi. tak ingin lagi merasakan sakit yang sama. banyak hal yang sudah melewati batas waktu menetapi ruang di hati, sudah saatnya berganti dengan hal yang lebih besar dan penting.
maafkan bila terdengar sombong... aku hanya ingin melesatkan diri. walau salah tak bisa ku mengelak dari beberapa telunjuk. izinkan pembelaan mengumumkan diri, maka saat kuminta jawab atas kesalahan apa yng telah kuperbuat, jawablah sejujurnya, katakan saja! atau bila masih berat, tunjukkan apa yang mesti aku lakukan! ah, kemarin kau hanya ucapkan "tak tahu!". jawaban yang menggiringku ke lembah kebingungan.
meski beberapa teman memintaku untuk menunjukkan tegas dalam marah, aku tak berani setega itu. bagiku "diam" ini sudah menjadi "tega". tak usah sok akrab di keramaian, semuanya hanya menambah sakit. engkau yang melakukannya lebih dulu.
aku hanya menanggapi.
aku capek!
Ayolah ukhuwah, dekap kami lagi!

gambaran hati yang kembali terdiam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar