-Membujuk sang nahkoda di kapal hati agar mau menyeimbangkan isinya...
Muatan tidak sama berat timbangannya, sang nahkoda harus bisa menempatkan di tempat yang sesuai.
-Laju kapal tak lagi rata, sementara badai seenak hati mendorong angin kesana kemari, melempar ombak tinggi-rendah, mengolengkan kapal ke kiri-kanan...
Ternyata..
Ketidak seimbangan laju kapal, bukan disebabkan sang nahkoda maupun muatannya, namun badai yang terlalu deras menerjang. Sehingga membutuhkan pusat muatan ke tengah kapal, agar berat kapal berpusat di pusar kapal...
-Namun apa daya, sang nahkoda terlalu picik memilah dan memilih saran yang ada. Langkah lain ditempuhnya. Layar digulung, menyempitkan ruang untuk memperbaiki keadaan. Larangan dilontarkan sana-sini... Awak kapal hanya berpatuh diri, mengikuti perintah...
Apa yang sedang engkau pikirkan kisanak?
-Tenanglah, tak perlu bergesa-gesa mengambil jalan. Badai pasti tak lama menemani. Sapalah ia dengan ramah. Esok pagi yang cerah kan datang bersama senyum mentari...
Rangkaian kekata melalui risalah bersama seorang teman, mencoba menyatukan ide dan rasa walau mungkin masih ada yang rancu.. hehe3x ini baru awal kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar