"Kita hidup di kepadatan interaksi, tapi sulit untuk belajar memahami!"
lalu siapakah yang akan jadi teman berbagi?
Umur kita ibarat pita kaset kosong yang sedang merekam. Ia terus berputar seiring merangkaknya waktu, tak terasa. Segala hal tergambar disana. Hingga kelak batas waktunya habis, maka kita tinggal menunggu giliran kapan hasil rekaman itu akan diperlihatkan. Dipertontonkan dihadapan seluruh ummat manusia, hingga semua aib jelas dibukakan, tiada rekayasa, maka terbongkarlah semua keburukan diri..
Alangkah memalukannya..
Tapi kita lihat di kehidupan, bahwa ternyata tingkatan umur tidak memberi jaminan kebahagiaan. Muda ataupun tua, semua orang bisa merasakan bahagia, pun kesengsaraan.
Oleh karena itu menelisik dan menemukan rona-rona keindahan untuk menghargai detik yang ada adalah tugas yang harus dilaksanakan. Berbagi kebahagiaan sesama makhluk penghuni bumi, bercerita dan menyampaikan keluh kesah, saling nasehat menasehati adalah jalan yang terbuka lebar dan bisa kita tempuh untuk memperbanyak saat-saat indah. Tanpa keindahan yang diciptakan maka umur akan jadi sia-sia dan hambar, ah alangkah meruginya.
Di hidup yang singkat tak terasa ini, kita perbanyak gelombang kebahagiaan, sebab 1 gelombang hakikatnya diikuti banyak gelombang. Pada akhirnya nanti, itulah yang akan kita perlihatkan dihadapan-Nya dan seluruh manusia.
Yahya bin Muadz ra, mengingatkan kita dengan atsarnya: "Sebagai seorang Muslim hendaknya engkau mempunyai tiga hal positif: jika tidak dapat memberikan manfaat kepada orang lain, maka janganlah engkau memberi mudharat kepadanya. Jika tidak mau memujinya, maka janganlah menjelek-jelekkannya. Dan jika engkau tidak bisa membuatnya bahagia, maka janganlah membuatnya bersedih!"
Wallahu A'lam
Senin, 29 Maret 2010
Sabtu, 27 Maret 2010
bertahan!
"aku bertahan..
karena kuyakin cinta Allah kepadaku..
meski kutahu ini sulit tuk kulakukan..
namun kuyakin mimpi..
semuanya pasti ka aku raih.."
kadang jadi benci pada diri sendiri bila, tak bisa banyak berbuat sesuatu bagi orang yang membutuhkan.. kupaham pasti kemampuanku.. terbatas dan dibatasi! berbuat yang terbaik tu intinya! semoga Allah senantiasa meridhoi! setiap niat baik yang terlintas di benak! amin..
karena kuyakin cinta Allah kepadaku..
meski kutahu ini sulit tuk kulakukan..
namun kuyakin mimpi..
semuanya pasti ka aku raih.."
Kamis, 18 Maret 2010
Kutak Sanggup Jadi Biasa
Esok, bila kubenar-benar terbang akan kubawa lagi bersama diantara awan dan udara langit.
Walau jumlah maknanya terus bertambah dalam tidur juangku, namun satu per-satu ingin kuwujudkan.
Tak ingin kularut dalam sedih dan sepi yang nadanya mengalun merdu di telingaku.
Remah-remah kata kususun, kusandingkan di buku mimpiku bersama petuah orang tua yang menemani, memberi makna baru agar ku tetap hidup dalam tawa.
"I believe I can fly", mungkin akan sunggingkan senyum remeh di beberapa bibir, tapi aku sedang dalam ruang belajar tak peduli. Yang kuharap sebuah kata "amin.." yang teriring bersama keyakinan bahwa ini akan wujudkan nyata.
Allah disana sedang mendengarku, mendengarkan pintaku, dan akan kabulkannya.
Kuyakin pasti!
Aku tak sanggup jadi biasa, karena kuingin jadi LUAR BIASA!!
Sabtu, 13 Maret 2010
MURAJA'AH DIRI...
Di pekat malam pondok Sabiluna..
~Bersama sang waktu ku selalu dalam pikirku, mengingat dan menelaah lagi setiap langkah yang telah kuambil, kata kekata yang pernah terluntar, bisik hati yang terdengar sumbang.
~Aku ingin cepat dewasa! Hingga orang-orang tak perlu menganggapku anak-anak dan masih kecil.
~Tunggu nanti akan kubuktikan kedewasaanku, agar kau perlu memikirkan ulang, mengapa masih aku dihadapanmu adalah seorang bocah yang belum bisa lakukan ini dan itu, yang butuh dikasihani, yang perlu disayang-sayang, dan dimanja-manja. Dewasa akal dan jiwanya.
~Dan inilah, muraja'ah diri.. Ditengah hamparan ilalang, mendengar dendang alam, bersama gedung-gedung putih yang bisu sunyi kembali ketelusuri diri, mencari kekurangan untuk diperbaiki, mencari kesalahan untuk diluruskan..
~ Insya Allah.. Untuk kebaikan diri..
Untuk esok yang lebih baik.. Amin...
~Bersama sang waktu ku selalu dalam pikirku, mengingat dan menelaah lagi setiap langkah yang telah kuambil, kata kekata yang pernah terluntar, bisik hati yang terdengar sumbang.
~Aku ingin cepat dewasa! Hingga orang-orang tak perlu menganggapku anak-anak dan masih kecil.
~Tunggu nanti akan kubuktikan kedewasaanku, agar kau perlu memikirkan ulang, mengapa masih aku dihadapanmu adalah seorang bocah yang belum bisa lakukan ini dan itu, yang butuh dikasihani, yang perlu disayang-sayang, dan dimanja-manja. Dewasa akal dan jiwanya.
~Dan inilah, muraja'ah diri.. Ditengah hamparan ilalang, mendengar dendang alam, bersama gedung-gedung putih yang bisu sunyi kembali ketelusuri diri, mencari kekurangan untuk diperbaiki, mencari kesalahan untuk diluruskan..
~ Insya Allah.. Untuk kebaikan diri..
Untuk esok yang lebih baik.. Amin...
Jumat, 12 Maret 2010
Bebas, Lepas, Merdeka!
Terlepas dari belenggu yang selama ini siksa jiwa
maka kini akan kukuatkan benteng
agar tak lagi runtuh, walau serbuan peluru ditembakkan padanya
menutup lembaran kelam yang nantinya akan kujadikan pelajaran
tak ingin jatuh ke lubang yang sama
Terlepaslah semua rasa..
Karena memang tak perlu ada
Terbebaslah kini sang jiwa
menghirup segar udara lega
Merdeka!!!
maka kini akan kukuatkan benteng
agar tak lagi runtuh, walau serbuan peluru ditembakkan padanya
menutup lembaran kelam yang nantinya akan kujadikan pelajaran
tak ingin jatuh ke lubang yang sama
Terlepaslah semua rasa..
Karena memang tak perlu ada
Terbebaslah kini sang jiwa
menghirup segar udara lega
Merdeka!!!
The Ending..
Kini tibalah di akhir cerita. Ujung perjuangan yang ternyata berbuah sukses, melepaskan.. Bahkan melemparkan virus-virus senjata syetan yang ditembakkannya ke hatiku.
Saat ini lembaran baru baru saja terbuka, bab baru dengan cerita dan semangat baru pun kini telah dimulai. Biarlah yang lalu jadi pelajaran yang sangat berarti, bahwa jangan pernah bermain-main dengan cinta, sebab cinta sudah fitrahnya menghinggapi perasaan, dan kau tahu perasaan menetapi hati. Bila hati telah terlukai, mengobatinya kadang jauh lebih lama dan butuh perjuangan besar.
Setelah semuanya, aku telah berani mengungkapkannya nyata, aku telah sembuh, akar-akar yang dulu merambat dan terbenam kuat di hati telah tercabut. Jejak mngkin ada, pasti ada, biarlah jadi sejarah, biarlah jadi cerita. Bukankah kini aku telah memiliki ilmu dan seninya agar kelak telah jauh memahami hingga tak terjatuh di lubang yg sama.
Bila ada yang masih bertanya, "siapa dia?" ah, tidaklah usah kau tanyakan. Sebab kini aku telah menyingkirkannya. Akan menjadi lembaran kelam namun seru dan mengesankan. Ah, kadang jadi tertawa bahkan jengkel jika mengingat yang telah lalu. Bila aku tak menjadikan Allah dekat, tentu syetan durjanalah yang akan mengambil tempat..
Ya Allah, Kau beri pelajaran berarti hari ini.. Alhamdulillah
Saat ini lembaran baru baru saja terbuka, bab baru dengan cerita dan semangat baru pun kini telah dimulai. Biarlah yang lalu jadi pelajaran yang sangat berarti, bahwa jangan pernah bermain-main dengan cinta, sebab cinta sudah fitrahnya menghinggapi perasaan, dan kau tahu perasaan menetapi hati. Bila hati telah terlukai, mengobatinya kadang jauh lebih lama dan butuh perjuangan besar.
Setelah semuanya, aku telah berani mengungkapkannya nyata, aku telah sembuh, akar-akar yang dulu merambat dan terbenam kuat di hati telah tercabut. Jejak mngkin ada, pasti ada, biarlah jadi sejarah, biarlah jadi cerita. Bukankah kini aku telah memiliki ilmu dan seninya agar kelak telah jauh memahami hingga tak terjatuh di lubang yg sama.
Bila ada yang masih bertanya, "siapa dia?" ah, tidaklah usah kau tanyakan. Sebab kini aku telah menyingkirkannya. Akan menjadi lembaran kelam namun seru dan mengesankan. Ah, kadang jadi tertawa bahkan jengkel jika mengingat yang telah lalu. Bila aku tak menjadikan Allah dekat, tentu syetan durjanalah yang akan mengambil tempat..
Ya Allah, Kau beri pelajaran berarti hari ini.. Alhamdulillah
Rabu, 10 Maret 2010
Hati yang Bertanya
masih engkau bertanya hati?
padahal ilalang telah meranggas ganas
telah terhapus ia dalam memory kelabu
menjadi bagian kelam dalam lembaran hidup
yang membuat jiwa terlena dalam sesaat
menguasai qalbu bersulam dusta
hempaskanlah......
buanglah dalam jurang yang curam
kututup kini lembaran itu...
kumohon untuk tak memaksaku membukanya lagi
pendaran cahaya harapan telah menyinariku dihadapan
berjuta cita menantiku menggapainya
mengulurkan sebuah harapan yang kurindu
mengobati jiwa yang kering korontang
dari cakrawala ku memandang pasti
akan kugenggam segala asa
tak kupeduli letih yang mendera
kan kuabaikan segala resah
kubiarkan peluh membasahi
menjadi saksi langkah ini
semangat itu datang bagaikan gelombang
yang saling berpautan
tak kenal jenuh....
tak kenal henti.....
karena ku yakin natijahnya tak senilai intan berlian
tak seharga emas permata
karena dia tidak akan bisa dinilai dengan benda
dia hanya dirasakan oleh jiwa
jiwa yang ikhlas hanya untuk-NYA
created by
ully" Unhy & Colly"
somba opu
Pesimis atau Optimis-kah Kamu?
Orang pesimis melihat dan mempersoalkan perasaannya terhadap sebuah kejadian.
Orang optimis melihat dan mempersoalkan masalahnya.
Ciri-ciri Pesimisme...
1. Jika berbuat salah, memberi label atau gelar yang buruk pada diri sendiri :-(
2. Jika tidak berhasil melakukan sebuah pekerjaan, lebih suka melihat hal-hal negatif -- ketimbang hal-hal positif ++
3. Jika melakukan kesalahan kecil, ia akan membesar-besarkannya, bahkan melebih-lebihkannya
4. Mudah curiga ???
5. Melihat sesuatu hanya dengan 2 warna, hitam dan putih
6. Jika ada kejadian yang beruntun dan kompleks, mudah dan cepat sekali mengambil kesimpulan
7. Melakukan overgeneralisasi yg negatif
8. Lebih cenderung mencari untung untuk diri sendiri
ha?! Kamu termasuk tidak??
Naudzubillah, deh!
Rabu, 03 Maret 2010
Mengapa Sulit?
Mengapa tiap kutanyakan hati, tak pernah ada jawaban pasti?
Sesaat jawabannya kokoh tuk melepaskan, di saat yang lain roboh terkulai! Ah, memusingkanku saja!
Entah Allah sedang sembunyikan apa padaku!
Di aliran deras sungai Je'neberang sore itu...
Kutumpahkan gundah bersama tangisku _ setelah meminta semua, tolong biarkanku sendiri.
Kuteriakkan suara resahku, walau kutahu gemericik air takkan terkejut dan menjawab.
Di tepi sungai, kuadukan pada sang Pencipta rasa, yang Maha Tahu segala lintasan hati. Ia sedang mengujiku adalah sebuah kepastian!
Tapi nyatanya terkadang ku sok tegar bagai nelayan sore itu...
Tapi kadang ku terhanyut.. bagai enceng gondok terbawa arus hingga ke hilir.
Ku tekadkan azzam yang digelayuti sebiji ragu. Aku harus lakukan itu, melawan rasa! Mencabut akar perlahan-lahan. Dan masih saja, peluh-peluh ketidak yakinan membanjiri apa yang kukatakan azzam itu sendiri. Tapi akan kucoba! Bismillah!!
Lalu ku memilih langkah pulang, resah masih menggumpal. Di tepi Je'neberang ku hanya lepaskan tangis, namun ternyata tak cukup obati luka.
Mimpi-mimpi kini permainkanku!
Tapi toh, ini hanya mimpi!
Kubangunkan diri dari gerah siang bolong!
Membiarkan tangis memanjang, sampai luka terobati!
Walau lama aku harus menanti, kan kujalani!
Sesaat jawabannya kokoh tuk melepaskan, di saat yang lain roboh terkulai! Ah, memusingkanku saja!
Entah Allah sedang sembunyikan apa padaku!
Di aliran deras sungai Je'neberang sore itu...
Kutumpahkan gundah bersama tangisku _ setelah meminta semua, tolong biarkanku sendiri.
Kuteriakkan suara resahku, walau kutahu gemericik air takkan terkejut dan menjawab.
Di tepi sungai, kuadukan pada sang Pencipta rasa, yang Maha Tahu segala lintasan hati. Ia sedang mengujiku adalah sebuah kepastian!
Tapi nyatanya terkadang ku sok tegar bagai nelayan sore itu...
Tapi kadang ku terhanyut.. bagai enceng gondok terbawa arus hingga ke hilir.
Ku tekadkan azzam yang digelayuti sebiji ragu. Aku harus lakukan itu, melawan rasa! Mencabut akar perlahan-lahan. Dan masih saja, peluh-peluh ketidak yakinan membanjiri apa yang kukatakan azzam itu sendiri. Tapi akan kucoba! Bismillah!!
Lalu ku memilih langkah pulang, resah masih menggumpal. Di tepi Je'neberang ku hanya lepaskan tangis, namun ternyata tak cukup obati luka.
Mimpi-mimpi kini permainkanku!
Tapi toh, ini hanya mimpi!
Kubangunkan diri dari gerah siang bolong!
Membiarkan tangis memanjang, sampai luka terobati!
Walau lama aku harus menanti, kan kujalani!
Langganan:
Postingan (Atom)