Mengapa tiap kutanyakan hati, tak pernah ada jawaban pasti?
Sesaat jawabannya kokoh tuk melepaskan, di saat yang lain roboh terkulai! Ah, memusingkanku saja!
Entah Allah sedang sembunyikan apa padaku!
Di aliran deras sungai Je'neberang sore itu...
Kutumpahkan gundah bersama tangisku _ setelah meminta semua, tolong biarkanku sendiri.
Kuteriakkan suara resahku, walau kutahu gemericik air takkan terkejut dan menjawab.
Di tepi sungai, kuadukan pada sang Pencipta rasa, yang Maha Tahu segala lintasan hati. Ia sedang mengujiku adalah sebuah kepastian!
Tapi nyatanya terkadang ku sok tegar bagai nelayan sore itu...
Tapi kadang ku terhanyut.. bagai enceng gondok terbawa arus hingga ke hilir.
Ku tekadkan azzam yang digelayuti sebiji ragu. Aku harus lakukan itu, melawan rasa! Mencabut akar perlahan-lahan. Dan masih saja, peluh-peluh ketidak yakinan membanjiri apa yang kukatakan azzam itu sendiri. Tapi akan kucoba! Bismillah!!
Lalu ku memilih langkah pulang, resah masih menggumpal. Di tepi Je'neberang ku hanya lepaskan tangis, namun ternyata tak cukup obati luka.
Mimpi-mimpi kini permainkanku!
Tapi toh, ini hanya mimpi!
Kubangunkan diri dari gerah siang bolong!
Membiarkan tangis memanjang, sampai luka terobati!
Walau lama aku harus menanti, kan kujalani!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar