Selasa, 27 Juli 2010

Firasat Kematian

Kembali merisaukan desah nafas, seperti akan segera berakhir. itu kata firasat baru saja berbisik. adakah penyakit menjadi pertanda? siapa yang tahu yang bugar saat ini, justru akan mendahului?
di kebisuan hati cobalah bertanya tentang hakekat kehidupan. bukan untuk menanti ujungnya, tapi bagaimana mengisinya penuh dengan kebaikan-kebaikan. gagal bukan berarti sebuah keburukan. betapa banyak yang bermandi sesal tak sanggup berbuat banyak! sedang engkau telah diberi kesempatan tuk lakukan semua itu!
waktu tak pernah menyandera jiwamu berekspresi
jangan pernah terlambat mengungkapkan cinta, lakukan seperti ulat menjelma kupu-kupu, bermetamorfosis!
perdebatan panjang dalam dada hanya menghalangi gerak di ruang bumi yang luas terhampar ini. dan engkau selalu memegang kuncinya tuk membuka, engkau berhak menentukan satu dari seribu kemungkinan jawaban. jangan khawatir! kematian punya masa untuk tiba, malaikat telah punya jadwal tuk mendatangi setiap kita.
walau harus sendiri di kelam malam, bukankah Sang rembulan menjadi teman setia dari malam ke malam? hingga sendiri saja di terik siang, bukankah Sang mentari selalu disana menemani dari siang ke siang?
Allah tak pernah membiarkanmu sendiri!
firasat kematian tak perlu menjadi penghalang kebaikan untuk menjelma dalam kehidupan! firasat kematian cukuplah mengajarkan tentang rentang waktu yang pasti ada ujungnya. dan kita mesti menyiapkan bekal menghadapi..

dari sebuah pesan yang kuterima sore, 130710: "q merasa umurq sebentar lg berakhr, mnt maaf memang ma'atas sgala khilaf slm ini"

Engkau akan sembuh, harapku dalam gumam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar