Ketika kurasa harus kembali mengukur diri dari putaran waktu...
Maka kutundukkan segenap jiwaku, mengakui kesalahan untuk memperbaikinya. Sejauh mana usahaku atas perbaikan diri, bagaimana aku berbuat untuk mengobati luka dan sakit dalam hati, dimana aku menempatkan diri untuk merasai-Nya.
Ah, kuhitung-hitung, memang harus kembali perkuat perisai hati agar tak lemah dari serangan-serangan bathin yang dapat melemahkanku.
"Hasibuw anfusakum qabla an tuhasabuw!"
Kematian akan selalu mengiringi detak jantung, ia mengintai lembut di detak yang keberapa harus menjemput pergi, mendekat di tenggorokan untuk bersiap mengangkat nafas. Duh, Robby.. Jangan Engkau hukum diri ini atas kesalahan yang tak disengajai.. yang tersilap dalam diri, dan keterpaksaan jiwa yang meronta. Karna Engkaulah satu-satu-Nya penolong..
Amin ya.. Robb
dan nanti aku akan kembali pada-Mu dalam sejatinya tempat kembali..
Hanya pada-Mu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar