Kamis, 16 Juli 2009



Dan persaudaraan sampai kapan terus diagungkan?
Risih sudahkah tak lagi menghinggapi hati, agar ia jernih menerima ikatan dari setiapa benang ukhuwah yang tersodorkan?
Perih bila ingatan jatuh pada penghianatan.
Beberapa telah datang atas nama Ukhuwah tapi kemudian bias...
Tak lagi mampu ditangkap mata.
Meringis atau bahkan menangis kembali menjadi lazim. kenapa duka Ukhuwah jauh lebuh sakit?.
Lalu bila ada yang datang, aku bolehkah rasa jera?.
Mereka bahkan ada yang bertanya, "bolehkah?"
( dan salahkah aku bila ragu untuk menjawab? )
ada yang ingin kembali, "....?"
ada yang menagih "kenapa tak seperti dulu?"
ada yang meminta "....?"
( aku bingung , berat untuk bergerak.. )

dan Mengapa?
mengapa masih saja bertanya?
mengapa tak mencoba untuk memulai?
Mendekatlah!!!
sentuh hatinya, ukir senyumnya, dan lepaskan tawanya...
karena ukhuwah tidak tak cukup sekedar harapan. Kumohon jangan terus menanti, kejar dan raihlah Ia. pecahan piring memang tak bisa lagi kembali utuh... tapi, kau mampu untuk tak membuatnya berserakan.
ketika ujung mata enggan jatuhkan pandangannya, doa ternyata tak cukup. Karena rasa dalam hatiku benang-benangnya teramat rapuh. aku takut terluka... itu saja!

Lalu kenapa masih disitu?
Kumohon mulailah untuk mendekat... buktikan ...
Hingga keraguan hingga hati terikat, dan agar cinta akarnya terus merambat!

Notes:
( Juga sebagai jawaban dari bebrapa pertanyaan yang datang, semoga bisa membuka jalan untuk menguatkan tali ukhuwah dan agar ia mampu melebarkan jaringnya! )
( Huuh... egoisku sedding..!!! )
09:40 14 juli 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar