Tersenyumlah mentariku
Embun malam masih tersisa diujung-ujungnya
Apa kamu tahu betapa membosankannya penantian itu?
Duduk termangu menanti kabar yang tak pasti
Hujan dan mendung telah silih berganti
Detik dan waktu terus berlalu dan mengejek
Menyiksaku yang tak yakin dengan semua ini
Tak yakin dengan kekuatanku
Bunga itu hampir saja layu
Menghitung hari masih mungkin untuk aku lakukan..
Hanya untuk melalui masanya, itu yang aku ragukan
Apalagi waktu bukanlah milikku
Aku merasa diperdayai oleh setiap detik
Semuanya menjadi buta dan hampa kini…
Aku dengan segenap kekuatan mengazzamkan bahwa aku harus pergi
Aku harus lepas
Merdeka..
Dari semua kungkungan
Dari semua keraguan
Dan,
Dari semua sakit yang ditimbulkannya
Masihkan tunas itu akan tumbuh di tanah kering tak berair?
Aku kini menghitung setengah detik dari waktuku
Yang aku tak yakin masihkah mampu bartahan…
26 mei 07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar