Jumat, 03 Juli 2009

½ second

Tersenyumlah mentariku

Padang rumput telah menantikanmu

Embun malam masih tersisa diujung-ujungnya

Apa kamu tahu betapa membosankannya penantian itu?

Duduk termangu menanti kabar yang tak pasti

Hujan dan mendung telah silih berganti

Detik dan waktu terus berlalu dan mengejek

Menyiksaku yang tak yakin dengan semua ini

Tak yakin dengan kekuatanku

Bunga itu hampir saja layu

Menghitung hari masih mungkin untuk aku lakukan..

Hanya untuk melalui masanya, itu yang aku ragukan

Apalagi waktu bukanlah milikku

Aku merasa diperdayai oleh setiap detik

Semuanya menjadi buta dan hampa kini…

Aku dengan segenap kekuatan mengazzamkan bahwa aku harus pergi

Aku harus lepas

Merdeka..

Dari semua kungkungan

Dari semua keraguan

Dan,

Dari semua sakit yang ditimbulkannya

Masihkan tunas itu akan tumbuh di tanah kering tak berair?

Aku kini menghitung setengah detik dari waktuku

Yang aku tak yakin masihkah mampu bartahan…

26 mei 07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar