Dalam ikatan persaudaraan, (aku dan mereka). Bersama berbagi cerita di pergantian kemarau dan hujan, tawa dan air mata, suka dan duka. Dari aku kecil hingga ku besar kini, walau dimata mereka aku akan tetap adik kecil, yang akan tetap kecil.
Kuingat dalam terangku, saat ada yg membuat mutiara retinanya terjatuh, kuusap dengan ibujariku. Ia disakiti, mereka terluka, diolok-olok hingga kehilangan kepercayaan. Meski sulit dipahami oleh pikir dan logika, mengapa persaudaraan ini menjadi begitu kuat.
Perjalanan waktu meminta perpisahan dalam tatap wajah. Merenggut mereka satu per satu dari hadapanku. Tapi kutahu ini untuk sementara. Lalu mereka pergi dan aku sendiri di duniaku. Bukan perpisahan dimata kami, karna jarak hanya sebentar. Pertemuan di antara kami akan terjadi lagi.
Ada yang tak pernah putus ceritaku bersamanya, ada yang sibuk dengan dunianya, ada yang benar-benar kehilangan jejak di telinga dan kisahku. Tapi tak akan kulepaskan mereka dalam tengadah tanganku dihadapan Ilahi.. Insya Allah.
Pertarungan batin pernah kualami antara mereka yg dekat di hati. Akan tetap ada mereka, yang mengantarku ke kedewasaan. Yang menemaniku saat kutercampakkan dunia.
Hingga tak perlu terlalu kusesali Tuhan. Aku pasti bersalah dalam hal itu.
...
Kemaren..
Z: "apa mubikin?"
q: "nda adaji!, kenapa memang?"
z: "ada orang mau kukasi' bicarako, tapi tidak kutahu naangkatji atau tidak!"
q: "siapa je?"
z: "tunggumi!, tapi jangki tutup'i nah!"
q: "iya!"
telfonku menunggu..
Lama.. Lama..
Z: "Halo?"
q: "iya!"
z: "itu ada orang mau ajakki bicara, ceritamaki"
q: "halo!"
a: "halo, ancol ini?"
...
Hore..!! Saking senangnya aku Pengen teriak rasanya!
Akhirnya aku menemukan 1 lagi saudaraku.. Puzzle hampir sempurna susunannya.
Alhamdulillah!
Robb, kuatkanlah persaudaraan kami hingga nyawa jadi alasan untuk memisahkan!
(aku menemukan Andyl, setelah 5 tahun aku tak pernah dengar ceritanya. Kini aku punya ipar dan ponakan, Syahril namanya. Moga Allah takdirkanku bertemu mereka..
Amin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar