Senin, 25 Januari 2010

Dibalik Tirai Kabut


Aku melihat titik-titik geram di wajahnya tadi...
Sepertinya memang sedang marah, padaku!
Tapi?
Apa salahku kawan?

Semoga bukan karena dorongan sok tahuku, dalam diamnya ia simpan marah yang tak bisa kujabarkan!


Aku hanya sang pemimpi yang dalam juang kini berusaha terus tuk wujudkan semuanya.
Bila kali ini doa-doamu kalah oleh takdir, apakah pantas bila engkau marah padaku?


Oh, mungkin bukan disitu penyebab tirai kabut marah menutupi hatinya.
Sepertinya aku yang harus banyak merenung,
menelisik titik salah dalam diri yang telah buat dia marah..


Baiklah kawan,
bila memang aku salah,

katakan apa kesalahanku!

Aku kan dengarkan, dan kan kuperbaiki.


Dan maafkanlah khilaf ini, ketidak tahuan diri ini, ketidak pahaman akal dan hatiku.
Maafkan! (berkali-kali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar