Suatu saat hamba akan ditanyakan
kemana rentetan waktu ditelantarkan
dimana umur dihabiskan
pada apa ilmu telah diamalkan
gerak-gerik raga bagaimana digunakan
lalu kuhitung waktu yang tak terasakan
betapa "tunggu" dan "nanti" telah banyak merugikan
menunda apa yang telah direncanakan
memundurkan apa yang telah ditentukan
hingga melemahkan apa yang telah diimpikan
hidup bagai kamar berantakan
sana-sini jadi kelabakan
kini dengan membawa sesal dalam pelukan
aku menangis sesegukan
mematri sebuah azzam dalam jiwa yang diikrarkan
esok laku ini takkan lagi diulangkan
hidup yang hanya sekali diberikan
harus banyak dimanfaatkan
sebab surga dan neraka telah ditawarkan
maka tidak perlu diterangkan
surga menjadi pilihan yang dipastikan
nah, apa lagi yang dikeluhkan?
Jangan lagi menunggu ajakan
segera lakukan kebaikan-kebaikan
sebelum pintu kematian dibukakan..
kemana rentetan waktu ditelantarkan
dimana umur dihabiskan
pada apa ilmu telah diamalkan
gerak-gerik raga bagaimana digunakan
lalu kuhitung waktu yang tak terasakan
betapa "tunggu" dan "nanti" telah banyak merugikan
menunda apa yang telah direncanakan
memundurkan apa yang telah ditentukan
hingga melemahkan apa yang telah diimpikan
hidup bagai kamar berantakan
sana-sini jadi kelabakan
kini dengan membawa sesal dalam pelukan
aku menangis sesegukan
mematri sebuah azzam dalam jiwa yang diikrarkan
esok laku ini takkan lagi diulangkan
hidup yang hanya sekali diberikan
harus banyak dimanfaatkan
sebab surga dan neraka telah ditawarkan
maka tidak perlu diterangkan
surga menjadi pilihan yang dipastikan
nah, apa lagi yang dikeluhkan?
Jangan lagi menunggu ajakan
segera lakukan kebaikan-kebaikan
sebelum pintu kematian dibukakan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar