Malam itu...
-Aku telah menjatuhkan air matanya. Yang ia tak seharusnya alirkan mutiara di pipinya. Sebab keikhlasannya takkan terbayar apapun. Sangat berharga melebihi intan permata... (seorang wanita yang hatinya sesuci namanya)
... Sebab ini bukan inginku, Ukhty ...
-Telah kubuat ia bersedih (seorang saudara yang telah menginfakkan dirinya di jalan Allah)
... Tak perlu pergi, sebab mereka jauh lebih butuhkanmu ...
-Telah kubuat mereka mengerutkan kening, akibat sikapku yang berbeda. (adik-adikku yang beranjak dewasa, yang kucintai setulusnya, yang ingin kujadikan lebih baik dari diri ini..) Maafkan kakak bila tak sempat pamitan, hanya karena ketakutanku bila kalian turut rasakan apa yang kami rasa. Melihat wajah yang sudah kucel dan mata yang sembab karena menangis. Kalian tak perlu tahu. (meski kutahu kalian begitu peka dengan mengejarku, berdiri dihadapanku, menelungkupkan kedua tangan di dada sebagai permohonan maaf) Kalian tidak salah apa-apa dinda. Biarkan ceria tetap menyelimuti kebersamaan kalian. Kalian pasti bisa wujudkan mimpi... Tunjukkan pada dunia bahwa kalian ada dan kalian yang terbaik...
Berpisah dengan kalian adalah sebuah ketidakmungkinan kecuali yang menjadi pemisah adalah kematian! Dimanapun nanti kita berada, kapanpun masanya, kalian akan tetap di sanubari yang kantong cinta kalian tersusun rapi disini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar