Kamis, 01 April 2010
Kucek Matamu, Sebab Debu Itu Menghalangi Pandangan!
Kerusuhan makin mudah terjadi, musibah seperti berurutan menodong kita di kehidupan. Masa depan di benak sebagian remaja suram dan tak jelas. Dalam pikir mereka rokok, minuman beralkohol, bahkan drugs adalah sesuatu yang harus dicoba. Video porno, aksesnya begitu mudah. Ah, sepertinya kita tak perlu kaget mendengar semua kabar tak mengenakkan ini. Hanya saja, mungkin mata kita tertutupi debu kecil, hingga jarak dekat sedang tak terlihat. Sementara di media pandangan kita disuguhkan panorama yang telah disebutkan di awal. Terlalu jauh akal kita dibuat berpikir tentang keadaan. Maka, mulailah mengucek mata.. Sebab didekat kita realita sedang bercerita. Mengajak kita untuk segera berbenah. Apa yang sedang terjadi di samping kita mungkin saja ada teman yang mengalami. Tapi gawatnya, pas menengok diri di cermin ternyata kita tidak jauh berbeda dengan teman-teman kita. Naudzubillah. Semoga tidak demikian adanya.. Maka kini mari menerapkan pelajaran matematika yang kita pelajari untuk menghitung untung rugi kita. Berapa umur kita sekarang? Jika kemudian Rasulullah menjamin kehidupan ummatnya rata-rata mencapai 60-an tahun. Sisa berapa umur kita? Lalu, dikurangi lagi masa tidur kita tiap hari, 20 tahun (jika waktu yang kita habiskan untuk tidur ada 8 jam, dari 60 tahunnya tidur kita berjumlah 20 tahun). Alamak!! Tinggal makin sedikit jatah umur kita di dunia. Itu juga perhitungannya kita mati di usia 60-an? Nah, kalo tidak dari sekarang kita memperbaiki diri dan menggunakan waktu sebaik-baiknya berbuat kebaikan dan membagikannya maka sia-sialah kita di kehidupan dunia.. Maka pelajaran sejarah seakan menarik leher baju kita kebelakang, Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa pemuda pada saat itu menjadi tonggak pergerakan nasional. Mereka menjadi pionir penggerak bagi kalangan tua saat itu. Lalu kita tengok sahabat-sahabat nabi, Usamah yang masih berusia 18 tahun diangkat menjadi panglima perang pasukan muslimin menyerbu wilayah Syam, sementara disana yang bawahannya ada Abu Bakar Ash-Shiddiq dan sahabat assabiqunal awwalun yang lain. Wow, hebat buenner ya, si Usamah ini. Melalui pemuda-pemuda inilah kemenangan dan kejayaan pernah diraih. Sanggupkah kita menggantikan peran mereka? Mari bersiap-siap, biar bisa mengambil tempat! Sebab kita punya segudang potensi.. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan! Banyak perubahan kecil bisa kita mulai sebelum melakukan perubahan besar! Maka sebelum semua kita lakukan, kita bersiap bersama! Kucek mata, binarkan pandangan, resapi dan mari mulai perubahan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar