Kekurangan dan kelebihan adalah dua hal yang tak bisa dinafikan. Keduanya berkumpul dalam diri seorang manusia. Cepat atau lambat, setiap manusia akan mengetahui mana letak kekurangannya dan mana letak kelebihannya. Bila tak menemukannya sendiri, maka alam yang akan membantu menampakkannya. Membuka mata kita akan kekurangan yang mesti kita perbaiki, pun dengan kelebihan yang perlu dioptimalkan agar mampu memberi banyak manfaat.
Bukankah sabda Rasul tentang sebaik-baik manusia adalah mereka yang banyak bermanfaat bagi orang lain?
Sebab, tidak semua yang kita dengar itu benar dan tidak semua yang dikatakan orang lain tentang diri kita begitulah adanya. Bagus-jelek, baik-buruk, tidak semua memandang sama sesuatu. Orang lain boleh katakan kita dewasa, namun tetap saja yang lebih tahu keadaan diri adalah pribadi masing-masing. Maka mari menengok diri masing-masing, sudahkah tertulis catatan kekurangan dan kelebihan kita?
Agar kita tahu dari mana memulai perubahan diri.
"INNALLAHA LA YUGHOYYIRU MA BIQAUMIN HATTA YUGHOYYIRU MA BIANFUSIKUM"
Perubahan tetap saja berawal dari diri kita, sebab Allah tak mau mengubah suatu kaum hatta pribadi merekalah yang bergerak sendiri melakukan perubahan.
Allah menginginkan hamba-Nya memecahkan masalahnya sendiri. Allah akan membantu bila hamba-Nya berharap dan berjuang sepenuh usahanya..
Di kehidupan kita memilah-milah mana sikap yang perlu ditunjukkan tuk menyelesaikan masalah, bila orang lain merasa berat tuk mengatakan sesuatu yang kita butuhkan mungkin perlu ada ancaman. Namun pun perlu dilihat mungkin ia masih berpikir, mau katakan apa dan bagaimana menyampaikannya. Tafahum, saling mengerti. Tiada dua insan yang cocok di dunia ini, yang ada hanyalah mereka saling memahami.
Ukhuwah, tidak akan terjalin kuat bila tafahum menguap dan menghilang!
Persaudaraan tidak akan lama bila tafahum tidak dijadikan unsur utama bangunannya..
Dan akhirnya kekurangan dan kelebihan setiap pribadi seharusnya menjadi hal yang menguatkan ikatan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar