Sang pembaharu
Ketika kejahatan semakin merajalela di muka bumi
Ketika kemaksiatan semakin nampak di pelupuk mata
Ketika kezholiman meliputi seantero jagad
Ketika kejenuhan seakan mencekik leher
Menarik nafas dan mengeluarkannya saja sulit terasa
Tenggorokan tersedak kekeringan
Ketika sebagian orang hanya mampu duduk termangu
Menyaksikan semua itu
Dan sebagian yang lain terselimuti kenikmatan semu
Hanya sebagian yang merasakan jemu
Dunia terperangkap oleh lidah-lidah kelu
Oleh jiwa-jiwa yang sendu
Oleh rasa yang mengharu biru
Zaman bergerak mengharap berubahnya tangis
Dan..
Betapa waktu telah manantikan sosokmu
Dimana engkau?
Betapa alam telah jenuh menunggu
Dimanakah dirimu berada?
Betapa semua merindukan kehadiranmu
Entah kapan engkau akan datang
Membawa obor kehidupan
Membawa cinta dan kedamaian
Menyelamatkan sendi-sendi yang telah lapuk
Karena rayap telah menggerogotinya
Menancapkan sebuah idealisme kehidupan
Menjadikan cinta ada di setiap kedipan mata
Memeluk mimpi
Mendekap harapan
Meraih asa
Menatap indahnya dunia
Tapi engkau tidak menunggu waktu memanggilmu bukan?
Jangan biarkan kabut membuat mata semakin tak mampu melihat
Bila mendung telah menggumpal tebal angin bisa datang meniupnya
Hingga tak membasahi kita.
Sudahlah..
Jangan tunggu masa berteriak
Datanglah...!!!
Y. Fathiyah ‘n’ S. Amatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar