Senin, 08 Juni 2009

Sang Pembaharu

Sang pembaharu

Ketika kejahatan semakin merajalela di muka bumi

Ketika kemaksiatan semakin nampak di pelupuk mata

Ketika kezholiman meliputi seantero jagad

Ketika kejenuhan seakan mencekik leher

Menarik nafas dan mengeluarkannya saja sulit terasa

Tenggorokan tersedak kekeringan

Ketika sebagian orang hanya mampu duduk termangu

Menyaksikan semua itu

Dan sebagian yang lain terselimuti kenikmatan semu

Ada pula yang duduk tertawa

Hanya sebagian yang merasakan jemu

Dunia terperangkap oleh lidah-lidah kelu

Oleh jiwa-jiwa yang sendu

Oleh rasa yang mengharu biru

Zaman bergerak mengharap berubahnya tangis

Dan..

Betapa waktu telah manantikan sosokmu

Dimana engkau?

Betapa alam telah jenuh menunggu

Dimanakah dirimu berada?

Betapa semua merindukan kehadiranmu

Entah kapan engkau akan datang

Membawa obor kehidupan

Membawa cinta dan kedamaian

Menyelamatkan sendi-sendi yang telah lapuk

Karena rayap telah menggerogotinya

Menancapkan sebuah idealisme kehidupan

Menjadikan cinta ada di setiap kedipan mata

Memeluk mimpi

Mendekap harapan

Meraih asa

Menatap indahnya dunia

Tapi engkau tidak menunggu waktu memanggilmu bukan?

Jangan biarkan kabut membuat mata semakin tak mampu melihat

Bila mendung telah menggumpal tebal angin bisa datang meniupnya

Hingga tak membasahi kita.

Sudahlah..

Jangan tunggu masa berteriak

Datanglah...!!!

Y. Fathiyah ‘n’ S. Amatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar