Ukhuwah adalah rajutan benang-benang kebersamaan dalam jiwa dan raga.
Dan aku adalah benang yang masih terus dipilin agar lebih rapat…
Begitulah hakikatnya, pilinan itu diputar tuk semakin kuat dan tak mudah putus. Meski kadang pilinan itu mengendor karena sang pemilin lelah dalam lalai, putaran tangannya silap dalam lamunannya. Buyarkan focus dan konsentrasinya…
Dari pilinan benang-benang itu hembusan api kadang disulutkan tuk sekedar buktikan kekuatannya atau mungkin untuk lebih mengindahkan pilinannya. Setelah menjalani proses pilinan, tidak semua kuat ternyata.
Boleh jadi karena letih..
Boleh jadi karena lengah…
Bhkan mungkin karena sengaja.
Benang-benang pilinan itu kadang menyatu dalam tumpang tindih menjadi kain dalam keletak-kletek alat tetunan. Ditarik dan didorong untuk semakin indah dan semakin kuat. Bila masa warna dan corak harus beragam, bukankah itu cantik?. Dari warna-warni rupa gambaran, bunga ataupun kotak sekehendak penenun dalam kreasinya. Tapi bukan corak yang yang jadi asa utama, berbarengan kuat tidaknya pilinan dari tiap-tiap benang yang terkumpul dalam susunan indah kain. Semuanya menjadi bagian terindah dalam harmoni kehidupan. Berupaya menarik mata yang yang memandang kejauhan untuk makin mendekat. Yang dekat untuk semakin mengamati elok tenunan juga coraknya. Harapkan semua untuk decakkan kekaguman. Untuk kemudian jadikan hidup lebih gerah dalam semangat tawa bahagia jauh dari muram durja.
Tapi aku masih menemukan diriku dalam pilinan yang lemah sehingga lambat untuk menjadi kokoh. Walaupun sebenarnya belum pantas untuk dipilin karena jumlah anak benang belum lagi cukup. Aku masih mencari arah anak benang yang lain, barang kali masih ada yang belum menemukan teman untuk bersama dalam pilinan. Aku pernah punya banyak teman dalam satu pilinan tapi masa dan ruang memaksa memisahkan, bukan karena tak cocok dan tak pas dalam satu benang tapi ada yang mulai aus, melemah, tenggelam dalam putarn waktu dan kesibukan. Apalagi kebersamaan menjadi sesuatu yang sulit untuk digapai. Kini dari semua usahaku… ada yang datang mengulurkan anak benangnya, ada yang sebenarnya butuh tapi, masih juga belum menemukan cara yang baik untuk menawarkan diri dan ada yang aku raih sendiri. Aku tak semua kutolak dan mereka pun tak ada yang menolak. Aku tinggal bagaimana untuk manemukan lebih banyak lagi untuk cukup dalam pilinan dan masuk dalam tenunan.
Dari pilinan-pilinan kecil yang mulai ada, aku merasa ada anak benang yang mengulurkan talinya terlalu panjang. Agar kemudian mudah lepas dengan sekali hentakan kecil. Tapi pikiranku dasar begitu picik dalam prasangka. Ia tak seperti itu ternyata, hanya aku yang terus menerus jadi budak bisikan syetan (suuzhon).
Semoga pilinan-pilinan ini menjadikan kami semakin kuat nantinya….
Amin…
" aku merasa ada anak benang yang mengulurkan talinya terlalu panjang, agar kemudian mudah lepas dengan sekali hentakan kecil"
BalasHapusInsya Allah, tidak pernah melepaskan ujung tali itu. Yakinlah...!!!
sunggu rasa mengatur setiap gerakan kelabu, tapi yakin lah ukhwah begitu indah adanya
BalasHapus