Kamis, 04 Juni 2009

Untukmu Yang Menyusuri Jalan Cinta


Jejak langkah mereka membuat jiwa bergetar

Menghentakkan dinding-dinding sanubari

Menyadarkan jiwa yang terseret dalam keangkuhan

Mencacah cemas menjadi cinta

Cinta yang tak pernah beri peluang pada rasa takut

Merentas ketakutan menjadi rindu

Rindu yang tak sempat ciptakan kegundahan

Mencerahkan nurani yang telah gelap dan buram

Mangetuk hati dengan ketulusan

Mendera batin yang telah lama berkawan sepi

Meski semuanya tetap saja mampu buahkan sesal di relung hati mereka

Sungguh perjalanan hidup mereka amatlah sukar

Melawan hawa nafsu yang senantiasa berkobar

Menghalau bayang-bayang fatamorgana

Menebas kebiadaban

Menajamkan jiwa yang telah tumpul akan kematian di jalan allah

Menerbitkan gelombang semangat yang terus berkejaran

Dalam batin bergejolak teguh

Hingga tak lagi hiraukan frekuensi kebencian yang terus tumbuh dalam benak musuh

Yang gerah

Yang keruh

Yang runtuh

Tak sempat berbenah

Karena jalan cinta semakin indah

Menemani setiap langkah

Onak dan duri takkan menjadi alasan untuk mengeluh

Disana selalu ada aliran darah

Ada cucuran peluh

Walau laut harus dibelah

Tak ada kata menyerah

Dan tak ada rasa jenuh

Wahai jiwa-jiwa yang terlena dengan perangkap dunia

Pantaskah kita berdiam diri dan menekuk lutut

Membiarkan raga terjebak dalam angan semu

Dengan izin-nya kemenangan akan mampu kita sangga

Saatnya bangkit merebut kajayaan yang terhempas

Dipundakmu terpanggul asa yang tak pernah redup

Tekad itu tidak hanya dalam genggaman jari

Tapi telah membeku mati dalam qalbu

written by :

Yasmin Fathiyah ‘n’ Syifa Amatullah

Sastrawataani kacang-kacangan

19, Februari ‘09

Ghurfah Muthmainnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar