kuhempaskan berjuta keluh kesah dan harapan pada rebahan kening diatas tikar berselimut zikir
bila tak terkejar mentari
ingin rasanya kurapatkan sepanjang rembulan
betapa padang rumput cintaku pada-Mu
seperti minat mengukir asma-Mu diatas awan
wajah mwmandang langit dengan doa dihadapannya
kelopak tak terpejam, terus menggsli makna cinta di dasar hati
cinta yang takkan tertelan dunia kehidupan
suara-suara terpenjara di tenggorokan
pupil menghilang berkelana tak sadar
akal tak terkendali
cinta hamba tak pernah mati
kataku habis lukiskan-Mu
tiada tertandingi kekuasaan-Mu
masih banyakkah saat bagiku
menggerakkan ruas-ruas jari menggoreskan pena
tuk selalu agungkan-Mu?
23:35
3 februari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar