Aku harus kehilanganmu dinda… saat umurmu belum juga dewasa, saat jiwamu masih mencari jati diri, saat nalurimu masih terbang mencari cinta.. saat sayap-sayapmu belum juga utuh, kau… kau telah pergi. Pergi meninggalkan sesal dalam jiwaku. Dan kini, sesak memenuhi rongga dadaku. Aku tak bisa membendung air mataku saat kenyataan itu jelas tergambar dalam dengar, dalam kabar.
Aku masih ingat janji yang kau ucapkan dihadapanku dan Naya, bahwa kau akan berubah dindaku. Dan kau akan lakukan itu bersama kami.. dihadapan kami…
Tapi dinda sekali lagi maafkan kakakmu ini yang belum mampu wujudkan itu.
Damailah kau disana, teriring doa dari kakamu ini, biar bait-bait perjalananmu kujadikan peajaran berharga…
Ya Allah ampuni dosanya..
Amiin…
21 juni 08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar